WEBINAR NASIONAL 1
Industri sebagai salah satu sektor pengguna energi terbesar senantiasa mengutamakan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksinya serta menggunakan sumber daya energi secara berkelanjutan. Di samping itu, pemanfaatan energi terbarukan di sektor industri merupakan salah satu upaya untuk menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan. Hal ini bertujuan menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat masyarakat, termasuk mengurangi dampak pemanasan global.
Pemerintah Indonesia turut berpartisipasi menangani isu pemanasan global melalui berbagai kebijakan. Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 atau 12,5% dengan kemampuan sendiri dan 446 juta ton CO2 atau 15,5% dengan bantuan internasional. Target ini ditetapkan untuk pencapaian sampai dengan tahun 2030 sesuai dokumen National Determined Contribution (NDC).
Rangkaian Acara Annual Meeting BKKPII : Webinar Nasional 1 bertajuk "Integrasi Energi Baru dan Terbarukan di Industri Hijau" telah sukses dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April 2024 secara Hybrid di Grand Kemang, Jakarta Selatan. Industri hijau merupakan salah satu solusi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan. Acara ini diinisiasi untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam mengembangkan industri hijau kolaborasi Pemerintah dan sektor lainnya.
"Pemerintah telah memasukkan unsur adapsi TKDN yang harapannya dapat mengakselerasi investasi di sektor transisi energi. Serta peran Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat, akademisi, sektor industri, media yang menjadi penguat dari energi baru terbarukan", ujar Eniya Listiani, Direktur Jenderal EBTKE.
Diskusi yang diselenggarakan mencakup berbagai topik menarik, seperti Transisi Energi menuju NZE 2060 oleh Andriah Feby Misna, Direktur Aneka EBT, Kebijakan Industri Hijau dalam memanfaatkan EBT sebagai upaya mempercepat NZE oleh Apit Pria Nugraha, Pusat Industri Hijau Kementrian Perindustrian RI, Peranan Perguruan Tinggi dalam penelitian dan pengembangan EBT untuk industri oleh Andri Cahyo Kumoro, Dosen Universitas Diponegoro.
Tak kalah seru, sesi kedua diisi dengan Pengembangan Pupuk Hijau dan Energi Terbarukan menuju roadmap Industri Hijau oleh Jamsaton Nababan, Direktur Portfolio & Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia, Carbon Neutrality through Inclusive and Sustainable Industrial Development (ISID) oleh Mr Salil Dutt, Chief Technical Adviser (CTA) The United Nations Industral Development Organization (UNIDO) Global Eco-Industrial Parks Programme (GEIPP).
Acara ini juga menandai komitmen kami untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan dan kontribusi positif terhadap lingkungan melalui platform diskusi dan kolaborasi seperti webinar ini. Terima kasih kepada semua peserta, panelis, dan mitra yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dan membangun masa depan yang lebih hijau bersama-sama.